Daur Ulang Koran untuk Pakaian Adat

Daur Ulang Koran untuk Pakaian Adat

 Kanvas putih sepanjang enam meter dengan tinggi dua meter dipajang di halaman belakang Se Daur Ulang Koran untuk Pakaian Adat
Daur Ulang Koran untuk Pakaian Adat

baju daerah dari koran - Kanvas putih sepanjang enam meter dengan tinggi dua meter dipajang di halaman belakang Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya, Rabu (14/5/2021).

Kain kanvas  ini dibagi dua, masing-masing 3 x 2 meter. Satu bagian untuk dilukis siswa-siswa kelas V SD SAIM, dan satunya lagi dilukis anggota  green campus community Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama mahasiswa asing yang tugas belajar maupun sedang bekerjasama dengan Untag dan SAIM.

Diantara mereka adalah Nikolas Rogge, Arsitek lulusan Dresden University, Berlin, Jerman. Simon Brochard, geografer lulusan Rhein University Prancis serta Songtewa Sangktai dan Tanaporn Narapong, mahasiswa Khon Kaen University, Thailand.

Ada juga tiga mahasiswa Kanada, Maggy, Liz dan Sheren yang magang dua minggu di SAIM.

"Gak ada panduan khusus untuk melukis. Mereka bebas menuangkan idenya, asalkan temanya Save Indonesia with Green Community,"terang Erni Puspanatasari Putri, Head Office of International Affairs, Untag.

Ketika para bule, mahasiswa asing dan siswa melukis, di sekitarnya digelar pameran budaya Indonesia.

Di pameran ini 58 siswa kelas IV dibagi dalam 23 kelompok. Masing-masing kelompok membuat makanan dan majalah dinding yang berisi tentang seluk beluk daerah yang mereka tampilkan. Seperti Rara Ayu Jihan yang kebagian menampilkan daerah Sulawesi Selatan. Jihan dan temannya menyajikan es pisang ijo dan membuat mading terkait rumah adat dan seluk beluk Sulsel. Jihan juga mengenakan pakaian adat Sulsel.

Menurut Hamdiyatur Rohmah, salah satu pengajar SAIM,  sebelum ditampilkan di acara ini, para siswa lebih dulu mempresentasinya karyanya di hadapan gurunya.

"Hari ini mereka tampil. Dan kami sangat surprise ternyata orangtuanya juga turut serta di sini,"kata pengajar berhijab ini.

Di bagian lain, siswa kelas III sibuk membuat tanaman dengan media pot dari kaleng bekas. Mereka tampak semangat menanam sayuran seperti sawi.

Lalu, siswa kelas VI mempersembahkan lagu daerah. Dan tak kalah gembiranya adalah para siswa kelas 1 yang membuat pakaian daur ulang dari koran.
Pakaian yang dibuatnya pun harus pakaian daerah seperti dari Papua maupun dari Kalimantan Barat yang lengkap dengan penutup kepalanya.

Menurut Hamdi, kegiatan ini untuk memeriahkan ulang tahun Surabaya yang jatuh di bulan Mei ini. "Surabaya punya jargon Green and Clean. Ini sejalan dengan SAIM yang selalu berupaya menciptakan lingkungan yang berbudaya, ramah dan hijau,"katanya.

Diambilnya tema Save Indonesia with Green Community dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta dan bangga sebagai anak Indonesia.

"Awalnya kami hanya ingin menunjukkan budaya Indonesia, tetapi ternyata banyak sekali mahasiswa dan warga asing yang datang nuansanya bukan lagi nasional tetapi sudah internasional,"katanya bangga


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang baju daerah dari koran

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Jenis Keramik Berdasarkan Kepadatannya 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://surabaya.tribunnews.com/2021/05/14/daur-ulang-koran-untuk-pakaian-adat

Previous
Next Post »